Teknik Memotret Indoor Dan Outdoor
Kegiatan memotret bagi
sebagian orang merupakan sebuah hobi. Kegemaran memotret bisa dijadikan
lahan bisnis dan menghasilkan uang. Lihat saja para fotografer
profesional. Kebanyakan dari mereka menjadikan hobi sebagai ladang usaha
yang menguntungkan. Bagaimana dengan Anda?
Jangan khawatir, jika
hobi memotret yang selama ini Anda geluti belum menghasilkan. Masih ada
kesempatan untuk mewujudkan cita-cita Anda. Mungkin ini saat yang tepat
bagi Anda untuk mendalami dan mengasah keterampilan dalam hal memotret.
Apalagi jika Anda termasuk kelompok pemula dalam mengenal dunia
fotografi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang pemula agar
menghasilkan foto yang berkualitas dan bernilai estetis?
Berikut ini penjelasan singkat mengenai pengenalan dan teknik-teknik dasar memotret.
Kenali Kamera Anda
Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat produsen kamera berlomba
meningkatkan inovasi dan kualitas kamera. Kini, kamera jenis digital
mulai digemari karena kepraktisannya.
Kamera jenis manual
(menggunakan seluloid) masih sering digunakan karena di situ ada seni
dan teknik memotret yang memerlukan keahlian tersendiri. Untuk pemula,
penggunaan kamera digital sangat memudahkan pengguna untuk melakukan
pengambilan gambar berulang-ulang.
Mengenal Fitur Kamera
1. Flash
Biasanya dalam setiap kamera dilengkapi dengan perangkat ini. Lampu
flash dapat membantu pengambilan gambar di ruang yang minim cahaya.
Lampu flash dapat disetel pada posisi otomatis atau manual.
2. White Balance
Fitur ini mengatur penyesuaian warna cahaya. Pilihan pada fitur ini
beragam bergantung kondisi cuaca yang dihadapi. Pengaturannya bisa
disesuaikan pada kondisi terang/siang, berawan, dan di bawah lampu neon.
3. Eksposure
Sebelum pengambilan gambar, Anda dapat menyetel tingkat kecerahan. Jika
angka eksposure yang digunakan kurang dari 0, hasil gambar akan tampak
lebih gelap. Sebaliknya, jika angka eksposure di atas 0, hasil gambar
akan tambah cerah/terang.
4. Ukuran dan Dimensi Foto
Ukuran
dan dimensi foto yang diinginkan dapat disesuaikan bergantung kapasitas
resolusi pixel yang dimiliki kamera. Untuk menghasilkan gambar ukuran
kecil, sebaiknya tidak menurunkan kapasitas pixel. Gunakan kapasitas
pixel yang maksimal agar kualitas gambar saat dicetak lebih baik. Untuk
mengubah ukuran, gunakan aplikasi pengolah foto seperti Adobe Photoshop.
5. Fitur Anti Mata Merah
Fitur ini dapat mengatur agar gambar yang ambil tidak menghasilkan mata
merah. Biasanya, hasil gambar pada saat memotret wajah sering
menghasilkan mata merah. Fitur anti mata merah atau red eye mampu
menghasilkan gambar tanpa adanya titik merah pada mata. Namun, jika pada
kamera tidak ada fitur ini, dapat dilakukan pengeditan efek mata merah
pada program aplikasi pengolah gambar seperti Acdsee atau sejenisnya.
Teknik Dasar Memotret
Setiap orang memiliki teknik tersendiri dalam melakukan pemotretan. Hal
yang penting dalam memotret adalah hasil gambar yang baik dan
berkualitas. Pada dasarnya, gambar atau foto yang baik memiliki
pencahayaan dan ketajaman gambar yang seimbang. Ketajaman gambar
dihasilkan dari bidikan lensa yang fokus pada objek.
Untuk
memfokuskan objek, ada kamera yang sudah disetel otomatis dan ada yang
harus dilakukan secara manual. Ketajaman gambar dapat dilihat dari
kejelasan gambar atau objek yang dibidik. Untuk pencahayaan disesuaikan
dengan kondisi sekitar. Jika pencahayaan dirasa kurang, dapat dibandu
dengan cahaya tambahan.
Berbagai Teknik Memotret
1. Teknik Memotret di Dalam Ruangan (indoor)
Untuk pemotretan dalam ruangan, diperlukan tata cahaya yang memadai.
Hal ini dikhawatirkan hasil jepretan kurang maksimal. Anda dapat
melakukan pemotretan dekat dengan arah sumber cahaya. Pemotretan dapat
dibantu dengan menghidupkan lampu blitz.
2. Teknik Memotret di Luar Ruangan (outdoor)
Untuk pemotretan di luar ruangan, pastikan latar belakang yang
digunakan tidak menimbulkan efek gerak. Misalnya, di jalanan yang banyak
dilalui kendaraan. Usahakan latar yang dipilih adalah latar tidak
bergerak agar hasil jepretan maksimal. Kondisi cahaya pun perlu
diperhatikan. Sinar matahari pada waktu siang terlalu terik. Alangkah
baiknya melakukan pemotretan pada waktu pagi atau sore karena
pencahayaannya yang tidak terlalu terang.
3. Teknik Memotret Benda Bergerak
Untuk pemotretan benda yang bergerak disesuaikan dengan jenis kamera
yang digunakan. Mungkin pada kamera jenis kamera saku jarang ditemukan
fitur untuk membidik objek yang bergerak. Pengambilan gambar dari objek
yang bergerak dibutuhkan keahlian yang harus terus dilatih. Posisi tubuh
harus santai dan dalam kondisi siap saat akan mengambil objek yang
bergerak.
Misalnya, Anda akan memotret hewan seperti burung atau
lebah. Lebih baik melakukan pemotretan pada sekumpulan burung karena
akan lebih banyak objek yang dipilih. Usahakan posisi tubuh berdiri
tegak, tetapi tidak kaku.
Bidikkan kamera sejajar dengan arah
datangnya burung dan ikuti pergerakannya dengan tetap memfokuskan
objek.Teknik memotret objek yang bergerak memang tidak mudah. Oleh
karena itu, diperlukan kesabaran dan latihan terus menerus agar terasah
dengan baik.
Sumber : http://indofotografi.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar